Seriawan: Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada diri semua makhluk hidup di alam semesta ini. Karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan sebuah kematian. Arti kematian mengandung makna bahwa hal tersebut akan memisahkan manusia terhadap segala sesuatu yang dicintainya dalam kehidupan dunia ini.
Seriawan: Berpisah dengan segala yang ia miliki atau senangi, berpisah dengan segala yang disayangi atau dicintai. Memisahkan dengan anak dan isteri serta. Berpisah dengan bapak atau ibu, berpisah dengan harta dan pangkat, berpisah dengan dunia dan segala isinya. Kematian akan menjadi pemisah dari kesemuanya itu.
Seriawan: Selama ini, banyak orang percaya bahwa kematian dipicu oleh jantung yang berhenti berdetak sehingga pemompaan darah ke seluruh tubuh terhenti dan akhirnya tubuh berhenti bekerja.
Seriawan: Namun, penelitian terbaru oleh pakar saraf dari University of Michigan, Jimo Borjigin yang dikutip dari situs Tribunnews ini mengungkap , kematian lebih ditentukan oleh kiriman sinyal ke jantung dari otak daripada organ jantung itu sendiri.
"Orang biasanya fokus pada jantung, berpikir bahwa jika menyelamatkan jantung, maka otak juga akan selamat. Anda harus memutuskan komunikasi kimia antara otak dan jantung untuk menyelamatkan jantung," kata Borjigin.
Seriawan: Untuk mengungkap hal itu, Borjigin memaparkan karbon dioksida ke tikus, menginduksi kejadian henti detak jantung. Menjelang kematian, ilmuwan mengamati aktivitas jantung dengan echocardiography (ECG) dan electroencephalography (EEG) serta sinyal kimia pada dua organ itu.
Seriawan: Borjigin mengungkap, setelah terpapar karbon dioksida, detak jantung tikus langsung turun. Lalu, aktivitas otak menyesuaikan dengan aktivitas jantung.
Seriawan: Saat itu, senyawa dopamine yang memicu relaksasi, dan norepinephrine yang memicu kewaspadaan, membanjiri darah. Setelah dikirimnya dua senyawa yang berfungsi sebagai sinyal itu, jantung terus seirama dengan otak hingga bagian bilik bawah jantung tak bisa berkontraksi dengan normal guna memompa darah. Kondisi itu disebut ventricular fibrillation. Kondisi ventricular fibrillation memicu kematian. Ketika ilmuwan menghambat pengiriman dopamine dan norepinephrine, kondisi ventricular fibrillation tersebut dapat dihambat. Akhirnya, kematian pun bisa ditunda.
Seriawan: Apakah cara yang sama bisa dilakukan pada manusia untuk menunda kematian? Borjigin, mengatakan, "Itu pertanyaan seharga miliaran dollar."
Seriawan: Riset untuk mewujudkannya akan sangat berharga. Ini bukan untuk memenuhi hasrat orang yang tak mau mati, melainkan untuk menyelamatkan nyawa orang yang mengalami henti detak jantung.
Dengan memblokir sinyal dari otak, dokter punya waktu lebih untuk menyelamatkan pasien.
Seriawan: Setelah membacanya gimana menurut agan? kematian memang tidak bisa dan tidak akan pernah bisa dihindari ya gan, tapi manusia dengan ilmu dan teknologinya punya cara untuk menyelamatkan orang mengalami gagal jantung, bukan untuk memenuhi hasrat orang agar tidak mati seperti yang dikatakan oleh ilmuan diatas tadi.
Baca Artikel Keren Lainnya Dibawah Ini YUK:
- Inilah 5 Hal Unik Patung Lilin Bung Karno
- Inilah 5 Makanan Paling Pedas
- Inilah 5 Pekerjaan "Edan" Yang Pernah Ada di Dunia
- Wah! 5 Beasiswa Teraneh di Dunia
- Waw! 5 Pulau Berbentuk Paling Unik
- Yang Ngaku Orang Indonesia Baca Ni: Ini Dia Bukti Betapa KEPOnya Orang Indonesia
{ 0 komentar... or add one}
Posting Komentar