Seriawan: Sekarang ini dunia fotografi sudah tidak lagi dimonopoli oleh para fotografer professional. Di jaman sekarang semua orang senang melakukan pemotretan layaknya fotografer profesional. Banyak anak muda sekarang yang hobi mendaki gunung dan sangat antusias sekali untuk berfoto di puncak gunung yang dikunjunginya. Hobi berfoto tersebut tentu merupakan hal yang tidak salah untuk dilakukan asalkan dalam melakukan sesi berfoto tersebut kita tetap berhati-hati dan memperhatikan medan dimana tempat kita ingin berfoto, jangan sampai gara-gara ingin foto keren dan ingin dipuji oleh teman-teman di media sosial, malah mendatangkan bahaya bagi diri kita.
Seriawan: Hal inilah yang dialami oleh mahasiswa pecinta alam Universitas Atmadjaya Yogyakarta pada Sabtu (16/5/2015) kemarin. Mahasiswa bernama Eri Yunanto (21) ini melakukan foto pada puncak merapi. Foto tersebut diambil oleh rekan korban bernama Dicky. Dicky sempat menjepret temannya yang malang itu sebanyak dua kali jepretan, namun sungguh diluar dugaan ketika Eri Yunanto mencoba untuk turun dari Batu Puncak Garuda tempat ia berpotret ia malah terpeleset dan terguling kedalam kawah gunung merapi.
Seriawan: Sebelum menaiki batu Puncak Garuda tersebut, ada pendaki lain yang telah berhasil naik kemudian menuruni batuan tersebut. Sebelum akhirnya tiba giliran Eri yang menjajal nyalinya."Ia sudah sempat diingatkan oleh pendaki lainnya, kalau ingin naik jangan ragu-ragu, kalau ragu tidak usah saja. Ia memang berhasil naik, namun kemudian ketika hendak turun dirinya merasa ragu, hingga akhirnya saya diminta untuk menghadang tepat didepannya, untuk menjaganya," tutur dicky.
"Motivasi terbesar Eri memang untuk berfoto di tempat tersebut, dari rumah sudah ia niatkan untuk dapat mengambil foto disitu (batu Puncak Garuda). Kalau saya malah takut untuk menaiki puncak tersebut," ceritanya.Namun tidak disangka, Eri terperosok jatuh ke sisi kanan puncak menuju kawah. Menurut Dicky, terpelesetnya Eri, berlangsung sangat cepat. Dirinya hanya dapat menyaksikan temannya itu jatuh ke sebelah kanan, terguling menuju kawah. Dirinya menambahkan, temannya itu baru kali pertama menaiki Gunung Merapi.Operasi evakuasi survivor Eri Yunanto (21), memakai alat khusus berupa alat bantu pernapasan (Breathing Aparatus) dan pesawat mini tanpa awak (drone).
Seriawan: Pengendali Misi Pencarian (SMC) Suwiknya mengatakan, dua alat tersebut berfungsi untuk mempermudah evakuasi. Hal itu berkait medan dan kondisi jatuhnya survivor di kawah Merapi. "Drone kami gunakan untuk memetakan tempat dugaan jatuhnya pendaki. Dari situ akan dievaluasi jalur yang bisa ditempuh oleh penyelamat. Kami menerjunkan dua drone, dalam misi ini," ujarnya, Minggu (17/5/2015).
Seriawan: Sementara itu, breathing aparatus berfungsi untuk mengurangi risiko terhirupnya gas beracun yang ada di kawah Merapi. Ia mengatakan, waktu efektif untuk melakukan pencarian adalah pukul 10.00 sampai pukul 13.00 WIB.
"Kami juga harus melihat arah angin, sebab bila angin cenderung diam, hal itu justru berbahaya untuk penyelamat, karena konsentrasi gas beracun tinggi. Kalau ada angin berembus, maka udara akan bersirkulasi," tutur Suwiknya yang juga Kepala Resort Selo SPTN wilayah II Boyolali. (tribunjogja.com).
Seriawan: Selama hidupnya Eri memang hobi melakukan foto-foto di alam, berikut beberapa fotonya yang admin ambil dari instagram Eri yunanto (@Erriyunanto) :
Seriawan: Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita semua, agar hobi kita dalam berfoto ini jangan sampai mengundang bahaya bagi diri kita sendiri. Semoga Alm. Eri Yunanto mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. aamin.
Baca juga Artikel Berikut ini yang gak Kalah seru gan:
- Inilah batu paling tua di dunia
- Inilah foto Perjanjian Hitler sama Lucifer ( IBLIS )
- Inilah foto Ujung dunia
- nilah istana termegah di indonesia
- Inilah karya seni Tingkat DEWA bisa bikin mata kamu tertipu
- Inilah make up tingkat dewa
- Inilah manusia ter-langka di dunia,FULL FOTO
{ 0 komentar... or add one}
Posting Komentar