Jamaah haji berusia 60 berteriak-teriak histeris. Dia kehilangan kesadaran dan mengigau melihat penampakan malaikat Jibril saat berada di Ka'bah. Dia kemudian dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena kondisinya makin tidak menentu.
BACA JUGA :
- Menyeramkan, Lihat Anak Kecil yang Digandeng Ibu ini, Saat Lihat Wajahnya Semua Orang Langsung Merinding
- Nitizen Kaget Dan takut dengan Video ini,, Ternyata Bumi Bernapas Seperti Manusia,ini videonya
"Saya melihat penampakan di Ka'bah. seperti malaikat Jibril, Allahu Akbar," ujarnya dikutip dari Kabar Mekkah, Jumat (4/8/2017).
Sementara itu putrinya yang berusia sekitar 28 tahun menangis histeris, ia panik melihat gelagat ayahnya yang tidak benar. Teriakan bapak asal Jawa Tengah itu memecahkan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) KKHI daerah kerja Mekah, di daerah Aziziyah Janubiyah, Kota Mekkah, Selasa 1 Agustus 2017.
Bapak tersebut langsung ditangani petugas medis untuk ditenangkan dan diberi penanganan pertama bagi pasien gangguan kejiwaan. Bapak itu terus berteriak dan memanggil-manggil nama anaknya.
"..Malik, Ahmad, Agus, Eni..." ujarnya.
Tidak jauh dari pasien tersebut, ada seorang ibu-ibu berusia 50 tahun. Dia menangis karena suaminya tidak sadarkan diri. Ternyata setelah diperiksa oleh dokter UGD. Bapak tersebut mengalami serangan jantung dan harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi setelah dilakukan tindakan defibrilator atau alat kejut jantung. Petugas dengan sigap mengantar jamaah haji tersebut menuju mobil ambulans.
BACA JUGA :
- Jangan Pernah Lihat Foto Hantu Ini.. jika Tidak Dia akan menguntit Kamu sampai Kerumahmu
- Jangan Pernah Menginap di Hotel Ini,,Inilah Hotel Paling Berhantu di Pulau Jawa
"Abi,.. Abi...," tangis ibu tersebut yang ternyata adalah istrinya.
Para petugas haji dengan cekatan dan terstruktur menangani pasien jamaah haji. Situasi di ruang UGD tersebut adalah simulasi yang merupakan gladi bersih penanganan jamaah haji 2017.
Untuk melatih petugas bila ada yang sakit atau dalam kondisi darurat.
Seperti diketahui, gedung KKHI yang ditepati saat ini merupakan bangunan baru yang dipersiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani jamaah yang tersebar di 11 sektor daker Mekah.
Awalnya, KKHI tersebut adalah sebuah hotel. Namun direnovasi sesuai standar rumah sakit.
Simulasi tersebut disaksikan oleh Kepala Daerah Kerja Mekah Nasrullah Jasam, Ketua KKHI Daker Mekah dr M Yanuar Fajar sp.P, FISR, serta pejabat KKHI. Peristiwa itu disaksikan oleh seluruh petugas kesehatan, agar bisa melihat langsung tugas petugas kesehatan dengan baik. Kasie Kesehatan Daker Mekah dr Etik Retno Wiyati mengatakan tujuan gladi bersih adalah mengetahui kesiapan sekaligus menyempurnakan evaluasi yang dilakukan secara internal.
"Meskipun ini hanya simulasi, situasi emergensi ini harus kita resapi. Kita berdoa jangan ada jamaah sakit yang datang, kecuali silaturahim," ujarnya.
Seperti diketahui, gedung KKHI yang ditepati saat ini merupakan bangunan baru yang dipersiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani jamaah yang tersebar di 11 sektor daker Mekah.
Awalnya, KKHI tersebut adalah sebuah hotel. Namun direnovasi sesuai standar rumah sakit.
Simulasi tersebut disaksikan oleh Kepala Daerah Kerja Mekah Nasrullah Jasam, Ketua KKHI Daker Mekah dr M Yanuar Fajar sp.P, FISR, serta pejabat KKHI. Peristiwa itu disaksikan oleh seluruh petugas kesehatan, agar bisa melihat langsung tugas petugas kesehatan dengan baik. Kasie Kesehatan Daker Mekah dr Etik Retno Wiyati mengatakan tujuan gladi bersih adalah mengetahui kesiapan sekaligus menyempurnakan evaluasi yang dilakukan secara internal.
"Meskipun ini hanya simulasi, situasi emergensi ini harus kita resapi. Kita berdoa jangan ada jamaah sakit yang datang, kecuali silaturahim," ujarnya.
Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus.
Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan.
Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.
Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.
Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri.
Disamping itu, pakaian tersebut melanggar aturan agama dan norma kesopanan.
Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.
Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung.
Lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik.
Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!
"Jika memang bapak mau, ini handphone saya"
"Tolong pesankan saya, saya mau booking tempat di neraka Tuhan Anda!" Jawabnya sambil ketawa terkekeh-kekeh.
Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dan si gadis tersebut.
Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan.
Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.
Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.
Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri.
Disamping itu, pakaian tersebut melanggar aturan agama dan norma kesopanan.
Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.
Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung.
Lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik.
Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!
"Jika memang bapak mau, ini handphone saya"
"Tolong pesankan saya, saya mau booking tempat di neraka Tuhan Anda!" Jawabnya sambil ketawa terkekeh-kekeh.
Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dan si gadis tersebut.
Sebuah respon yang sangat frontal.
Orang tua berjanggut itu hanya bisa beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.
Penumpang lain yang geram dengan tingkahnya mendekati gadis tersebut lalu bertanya,
"Jika saja saat ini Sang Malaikat pencabut nyawa mendatangimu"
"Apa yang akan engkau katakan padanya?" tanya penumpang lain yang mengenakan jilbab kepada gadis tersebut.
Ia pun menjawab dengan penuh cemooh: “Aku akan mengatakan kepadanya: "Hush..hush!"
Tak ingin berdebat lama, penumpang itupun kembali duduk di tempatnya.
Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap.
Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.
Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian.
Gadis tersebut di dapati tertidur di muka pintu bis sehingga menghalangi penumpang lain untuk keluar.
"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.
Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.
Salah seorang penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati gadis tersebut.
Kemudian menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah.
Namun, ia tak mau bangun
Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya.
"Innalillahi, Gadis ini telah kembali menemui Robbnya dalam keadaan yang tidak disangka" ucapnya lirih.
Para penumpang menjadi cemas dengan yang menggemparkan itu.
Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan.
Orang orang segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah gadis tersebut.
Tapi sekali lagi mereka terkejut.
Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya.
Mayatnya menjadi hitam seolah olah dibakar api.
Dua tiga orang yang coba mengangkat mayat tersebut keheranan.
Karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si mayat.
Kontan seisi mikrobus berucap istigfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya.
Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.
Sebuah akhir yang menakutkan.
Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat.
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk.
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah.
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.
Orang tua berjanggut itu hanya bisa beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.
Penumpang lain yang geram dengan tingkahnya mendekati gadis tersebut lalu bertanya,
"Jika saja saat ini Sang Malaikat pencabut nyawa mendatangimu"
"Apa yang akan engkau katakan padanya?" tanya penumpang lain yang mengenakan jilbab kepada gadis tersebut.
Ia pun menjawab dengan penuh cemooh: “Aku akan mengatakan kepadanya: "Hush..hush!"
Tak ingin berdebat lama, penumpang itupun kembali duduk di tempatnya.
Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap.
Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.
Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian.
Gadis tersebut di dapati tertidur di muka pintu bis sehingga menghalangi penumpang lain untuk keluar.
"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.
Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.
Salah seorang penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati gadis tersebut.
Kemudian menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah.
Namun, ia tak mau bangun
Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya.
"Innalillahi, Gadis ini telah kembali menemui Robbnya dalam keadaan yang tidak disangka" ucapnya lirih.
Para penumpang menjadi cemas dengan yang menggemparkan itu.
Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan.
Orang orang segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah gadis tersebut.
Tapi sekali lagi mereka terkejut.
Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya.
Mayatnya menjadi hitam seolah olah dibakar api.
Dua tiga orang yang coba mengangkat mayat tersebut keheranan.
Karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si mayat.
Kontan seisi mikrobus berucap istigfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya.
Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.
Sebuah akhir yang menakutkan.
Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat.
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk.
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah.
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.
{ 0 komentar... or add one}
Posting Komentar